RSS

NASKAH SYARHIL QUR'AN TENTANG MORAL (MSQ 2010)


MEREKONSTRUKSI MORAL BANGSA DENGAN MEMBERANTAS KORUPSI

Ada sebuah anekdot, tangis bayi  yang baru lahir di Indonesia lebih kencang dibanding bayi-bayi di Negara lain, karena begitu dia nongol dari perut ibunya langsung menanggung hutang minimal Rp. 8,3 juta. Mengapa bisa demikian? Bukankah Negara kita subur dan kaya dengan sumber daya alam ? Semua itu tak lain karena salah urus, semua kekayaan alam dikuras bukan untuk kemakmuran rakyat, tapi dikorupsi.
Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) di Indonesia merupakan praktik yang sistemik dan ’membudaya’. Lihat saja, ketika ada urusan di kantor-kantor, kita akan dibuat jengkel dan kesal karena harus menunggu dan menunggu. Urusan akan lancar kalau kita mau ’nyelipkan amplop’ dari meja ke meja. Hal itu dianggap suatu kelaziman di lingkungan birokrasi kita. Dan anehnya masyarakat juga menerima. Bukan hanya di kantor, untuk meraih jabatan politik seperti  jadi DPR, DPRD, Kepala Daerah, selalu  diwarnai dengan money politik, meskipun sulit dibuktikan di pengadilan. Kitapun mendengar,  jutaan hektar hutan yang ditebang secara illegal, triliunan uang negara ditilep dalam BLBI, diperparah dengan kasus Century yang tak kunjung usai, pajak dirampas oleh Gayus-gayus, belum lagi anggaran negara di mark-up setiap tahun di berbagai instansi.
KKN menggerogoti kehidupan bangsa bagaikan kangker ganas, sulit untuk memberantasnya. Bagai lingkaran setan, tak jelas mana ujung pangkalnya. Aparat penegak keadilan : polisi, jaksa dan hakim, ternyata juga tak luput dari korupsi. Makanya sekarang ada KPK, tapi sanggupkah KPK menyikat koruptor-koruptor kelas kakap, yang di belakangnya ada super-super body yang back-up?  
Persoalannya, bagaimana Indonesia sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim, kok bisa sampai demikian??? Atas dasar ini perkenankan kami menyampaikan Syarahan al-Qur’an dengan judul ” Merekonstruksi Budaya Korupsi”. Sebelum lebih jauh membahas judul ini marilah kita simak ayat al-Qur’an surah al-Anfal ayat 27 yang akan dilantunkan berikut ini.
27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

Hadirin-hadirat yang berbahagia
Mari kita perhatikan ayat di atas, bahwa kata takhunu diulang 2 kali. Pertama la takhunullah war-rasul dan kedua takhunu amanaatikum. Pengulangan ini bermakna at-tanbih, yakni pentingnya persoalan khiyanah terhadap amanah sama besarnya dengan khiyanah kepada Allah dan Rasul. Dan adanya larangan terhadap amanah dalam surah al-Anfal ini, menurut Syaikh Muhammad Thahir bin 'Asyur, mencakup persoalan penggelapan (korupsi, al-ghulul) dalam masalah rampasan perang (فتشمل الغــلول الذى حـاموا حـولـه فى قضــية الأنفــال   ).
Dalam ayat ini Allah SWT melarang kita mengkhiyanati amanah. Dan persoalan amanah merupakan persoalan besar, karena ketika seseorang diserahi kepercayaan jabatan dan kekuasaan memimpin suatu lembaga, atau diberi kekuasaan menduduki jabatan-jabatan publik, berarti di tangannyalah keberhasilan  urusan atau nasib orang banyak itu. Thahir Ibn 'Asyur dalam Tafsirnya at-Tahrir wat-Tanwir mengatakan :
وحسـبك من رفع شــأن الأمـانة أن كان صاحــبها حقـيقا بولاية أمر المســلمين لأن ولايـة أمر المســلمين أمـانة لهم
Dan jelaslah bahwa persoalan amanah merupakan persoalan besar, karena pengemban amanah berari ditangannyalah keberhasilan urusan umat.

Sebuah jabatan tidak bisa dilihat dari status dan fasilitasnya, tapi lihatlah dari kewajiban dan tanggung jawabnya.

Hadirin, hairat....
Kita tentu sangat prihatin, bahwa cita-cita masyarakat adil makmur masih jauh. Hingga kini Indonesia masih berada dalam lilitan masalah kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Salah satu pangkal persoalannya adalah karena Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang semakin merajalela. Menurut Lembaga Internasional Transparancy, sejak sepuluh tahun terakhir Indonesia menduduki rangking tiga teratas dalam korupsi, mengungguli negara-negara yang paling miskin seperti Ethiopia, Senegal dan Zambia. Menurut Sayed Husein Alatas dalam bukunya Corruption and the Destiny of Asia, bahwa kita sudah berada pada tahap ketiga, yaitu korupsi sudah dianggap praktik yang amat menarik sehingga merusak struktur dan nilai masyarakat. Pada tahap seperti itu, persoalannya adalah bagaimana memberantas KKN?
Ada 3 langkah strategis yang ingin kami tawarkan, yaitu :
Pertama, pemberantasan melalui prosedur hukum dan politik tetap harus terus ditegakkan. Aparat hukum harus berani menegakkan supremasi hukum.
Langkah kedua, adalah merekontruksi budaya di masyarakat. Yang pertama, kita harus mengubah budaya yang selama ini dengan mudah mentolerir dan memaafkan penyimpangan dan kejahatan, termasuk korupsi, kolusi dan nepotisme. Persoalan ini menyangkut cara pandang, perilaku masyarakat. Kritik yang pernah dilontarkan Mockhtar Lubis bahwa bangsa Indonesia bersikap feodal, hipokrit atau munafik serta suka menempuh jalan pintas untuk meraih sesuatu kini perlu kita renungkan. Juga pandangan Gunnard Myrdal bahwa kita adalah bangsa yang lunak, lembek atau soft state yang kurang disipilin, kurang peka terhadap penyimpangan dan lemah dalam menegakkan hukum patut kita camkan. Kini, untuk merubah budaya tersebut perlu dibangun pemahaman dan pengamalan agama yang benar dan substantif serta pelaksanaan ajaran amar ma'ruf nahi munkar secara konsekuen. Yang kedua, mengubah budaya konsumerisme yang melanda masyarakat kita. Bukankah korupsi berawal dari nafsu keserakahan manusia yang tak pernah puas dengan apa yang ia miliki. Gaji dan tunjangan puluhan juta masih minta dilipatganda. Sudah punya rumah, ingin punya villa. Sudah punya mobil satu, minta tambah jadi dua. Sudah punya isteri satu?... itulah sifat manusia yang tak pernah puas dengan apa yang ada. Padahal Allah SWT telaqh mengajarkan kepada kita untuk hidup sederhana. Sebagaimana dalam QS.Al Isra 29-30,..
29. dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.

Untuk merekontruksi budaya itu diperlukan langkah ketiga, yaitu membenahi kepemimpinan. Konsep tentang kepemimpinan perlu ada definisi ulang.  Dalam Islam, istilah al-imamah, al-imarah atau khalifah, pada dasarnya adalah ta'diyatul-amanah ila ahliha atau menunaikan amanah kepada yang berhak. Pemimpin harus benar – benar menunaikan amanah yang diemban dan dipertanggung-jawabkan kepada rakyat sekaligus kepada Allah SWT. Karena itu, pemimpin harus berlaku adil dalam mengemban amanah, tidak boleh bersikap aji mumpung sebagai god father yang serba kebal hukum dan can do anything no wrong. Pemimpin seperti itu tak sesuai dengan al-Qur'an dan tak sejalan dengan alam demokrasi sekarang ini. Pemimpin hendaknya mencontoh Abu Bakar saat menerima bai'at sebagai khalifah : Jika kalian melihatku benar dukunglah aku, dan jika aku menyimpang dan salah, kritik dan luruskan aku.     
Perilaku pemimpin yang saling asah, asih dan asuh, yang benar-benar mengayomi, akan bisa menjadi contoh teladan bagi bawahan dan rakyat. Kita berharap bapak-bapak pemimpin bisa berlaku adil, disiplin, taat hukum, merakyat dan sederhana.  

Hadirin-hadirat .........
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan :
  1. Kondisi bangsa kita masih dililit berbagai persoalan besar yang salah satu penyebabnya adalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang masih terus merajalela.
  2. Keberagamaan yang benar dan substantif, yang menerapkan amar ma’ruf nahi munkar dengan tegas, serta menanamkan pola hidup sederhana mempunyai peran strategis untuk membagun budaya baru yang bebas KKN.
  3. Dengan menerapkan kepemimpinan sesuai dengan konsep al-Qur'an insya Allah akan mampu diwujudkan sistem sosial-budaya yang bebas KKN.
Demikian syarahan kami semoga bermanfaat,
أوصيــكم ونفسي بتقو الله، والســلام عليكم ورحمــة وبركــاته
maz-msq’10

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TAFSIR BASMALAH


Kedudukan Basmallah dalam Surah al-Fatihah
Apakah basmalah itu merupakan bagian dari surat Al-Fatihah atau hanya sebagai pemisah antar surat seperti yang kita ketahui dari surat-surat lain dalm al-Qur’an? Para ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang hal ini. Ada yang mengatakan basmalah sebagai bagian dari al-Fatihah ada juga yang tidak. Sehingga terbagi beberapa kelompok, yaitu:
1.    Menyatakan bahwa basmalah adalah bagian dari al-Fatihah dan juga surat-surat lainnya dalam al-Qur’an. Karena di setiap awal surah terdapat lafadz basmalah kecuali surah at-taubah.
2.    Menyatakan bahwa basmalah merupakan bagian dari surat al-Fatihah namun bukan bagian dari surah yang lain dalam al-Qur’an. Dengan dasar. Yang berpendapat demikian seperti Imam Hamzah (Ahli Qiraat dari Kufah), bahwa basmalah  hanya merupakan bagian dari surat Al-Fatihah;  sementara untuk surat-surat yang lain basmalah tidak termasuk bagian dari surat tersebut. Hal ini didasarkan bahwa al-Fatihah adalah as-sab’ul matsani, berarti basmalah termasuk di dalamnya agar melengkapi enam ayat lainnya menjadi tujuh.
3.    Menyatakan bahwa basmalah bukan merupakan bagian dari surat al-Fatihah.
Pada hadis ini menjelaskan bahwa basmalah bukan termasuk dalam surat Al-Fatihah.
Dari Aisyah ia berkata “Rasulullah saw memulai salatnya dengan takbir dan memulai dengan Al Hamdu lillahi rabbil alamin.” H.R Muslim

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TAFSIR BASMALAH

Makna Kedudukan Basmalah sebagai Awal  Al Fatihah:
Penempatan Basmalah pada bagian awal dari seluruh isi Alquran mengandung makna:
1.    Allah menurunkan Alquran yang berfungsi sebagai pedoman bagi umat manusia merupakan salah satu bentuk dan bukti kasih sayang Allah kepada manusia, bukan sebagai beban yang memberatkan manusia.
2.    Bahwa seluruh isi Alquran –mulai dari surat Al-Fatihah sampai dengan surat an-Nas– adalah betul-betul firman Allah.
3.    Bahwa apabila kita membaca Alquran dan melakukan pengkajian terhadap kandungan isinya berarti kita melakukannya atas dasar perintah Allah Swt. Dengan demikian perbuatan yang kita lakukan bernilai ibadah. Sesuai dengan Hadits Rasulullah: (Setiap perbuatan baik yang tidak diawali dengan basmalah  akan terputus berkahnya).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ARTIKEL UNTUK PEMUDA


Siap Berlari atau Betah Jadi Generasi Pembuang Potensi?

Berbicara tentang perubahan, itulah seni kehidupan. Apapun sebutannya, pada hakikatnya perubahan pasti terjadi. Seperti penciptaan diri manusia. Dari sel menjadi jaringan, lalu berubah menjadi organ, sistim organ, dan jadilah organisme atau individu yang sangat kompleks susunannya. Dari yang selalu digendong kesana kemari, akhirnya bisa jalan sendiri. Kita biasa menyebutnya dengan pertumbuhan dan perkembangan. Namun perubahan yang paling sering dibicarakan adalah perubahan diri yang dapat memberi pengaruh besar dalam hidupnya sehingga menginspirasi orang sekitarnya bahkan masyarakat luas untuk berubah menjadi lebih baik.
Pernahkah mendengar kalimat yang kurang lebih seperti ini, “Ada tiga macam manusia di dunia. Pertama, manusia yang membuat perubahan terjadi. Kedua, manusia yang melihat perubahan terjadi. Dan ketiga, manusia yang tidak mengetahui apa yang terjadi”. Kalimat yang diucapkan oleh Deddy Corbuzier-seorang mentalist ternama di Indonesia- ini sederhana memang, tetapi menyentuh mereka yang menganut prinsip hidup “biarlah mengalir seperti air” untuk lebih menyelami makna air mengalir dalam kehidupan mereka. Karena kebanyakan orang-orang yang hidupnya “mengalir seperti air” atau “yah lihat saja nanti”, kurang waspada dengan sifat aliran air, yaitu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Berarti hidupnya tak memiliki tujuan. Hanya bermimpi namun tak ingin mewujudkannya. Padahal bukan itu maksud kalimat tersebut.
Meskipun air identik dengan kelembutan dan fleksibilitas, ia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk membuat perubahan. Misalnya, batu yang besar bisa berlubang karena terus menerus terkena tetesan air hujan. Hal tersebut memperlihatkan sesuatu yang sepertinya tak mungkin berubah menjadi mungkin. Sanggupkah manusia demikian? Air saja sanggup, apalagi manusia. Anda manusia? Tanyakanlah pada hati yang tak pernah berdusta. Sangat tepat firman Allah dalam surah al ‘ashr 1-2,
Demi masa, sesungguhnya manusia kerugian.
Wih, rugi? O eM Jii.... Pasti! Tapi itu bagi mereka yang senang berdiam diri, hanya menunggu apa yang akan terjadi bahkan sampai tidak mengetahui apa yang terjadi. Orang lain sudah pakai roket, ia masih pakai otopet, orang lain sudah kenal toyota, ia masih betah naik onta. Ihh.., goceng kali dua, cepek deehh.. Itulah waktu, takkan pernah mau menungu, menebas bagai pedang bagi mereka yang tak sanggup menggenggamnya. Tidak dapat dipungkiri Allah menciptakan kita dengan komponen yang luar biasa, sedangkan kita belum memanfaatkannya dengan maksimal. Isn’t true?
Apa sih salah satu kebanggaan kita dilahirkan sebagai manusia? Yup, otak, si pengatur logika. Ia mampu menyimpan memori hampir tak terbatas, menganalisis yang tersembunyi. Namun waspadalah, otak memiliki prinsip “use it or loose it”, gunakanlah atau ia akan kehilangan kemampuannya. Dahulu para cendikiawan muslim yang memaksimalkan apa yang dikaruniakan Allah mampu membawa Islam mencapai masa kejayaan saat Eropa masih dalam abad kegelapan atau “Dark Ages”. Seperti Ibnu Sina atau avicena-bapak kedokteran-, Al Khawarizmi-bapak matematika-, dan masih banyak lagi. Bagaimana kita bisa merebut kembali kejayaan Islam di masa lalu kalau kita hanya ingin, tapi tidak ada aktualisasi. Bagaikan busur panah yang hanya membidik, namun tidak dilepaskan anak panahnya. Bagaimana mungkin sasaran itu tercapai? Sebaiknya tidak terlalu berharap ada perubahan berarti kalau tidak berani melangkah pasti. Sebagaimana firman Allah dalam QS.Ar ra’du : 11
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
So, apa sih alasan untuk kita supaya semangat untuk bergerak melakukan perubahan? Ingatlah hukum Newton ke-3, ada aksi maka ada reaksi. Ada pergerakan, maka ada perubahan. Jangan kita terjebak terus menerus dengan persepsi kita bahwa kita tertinggal, sejarah kita buruk, atau paradigma skeptis lainnya. Katakanlah Tidak! Kita adalah luar biasa. Ingin tau siapa kita? Akhir abad ke-19 ditemukan fakta bahwa semua makhluk hidup memiliki alphabet basa DNA yang sama, yaitu A(adenin)-T(thymin) dan G(guanin)-C(chytosine) yang tersusun dalam struktur helix ganda sebuah DNA. Diperkirakan dalam tubuh manusia terdapat +100 trilyun sel. Dengan 23 pasang kromosom di tiap intisel yang disusun 3 milyar huruf alphabet tadi. Jika DNA dalam setiap sel tubuh manusia direntangkan, maka panjangnya akan melebihi 600x jarak bumi dengan matahari. Cobalah bayangkan sejenak, betapa luar  biasa Allah menciptakan makhluk bernama manusia ini. Tak lain karena manusia adalah makhluk kepercayaanNya untuk menjadi khalifah di bumi.
Solusinya? Mari usahakan sepenuh hati apa yang memang kita cita-citakan. Tak perlu ragu melakukan hal yang baru selama itu benar. Cita-cita boleh tak masuk akal namun mencapainya harus dengan perencanaan yang masuk akal. Dan terkadang tiba saat keinginan mengikat kita, dan ikatan pasti membelenggu. Jika ternyata kita tak dapat memiliki apa yang kita cintai, maka cintailah apa yang kita miliki. Apapun bidang pekerjaan yang sedang kita geluti, cintailah, maka kita akan mengerjakan semaksimal mungkin dan melakukan yang terbaik. Mulailah bergerak, persiapkan diri, dan ingatlah untuk terus berdoa. Mulai dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulailah saat ini. Banggalah terhadap diri kita. Pacu semangat untuk terus maju karena kita memiliki modal kemuliaan namun bukan pula menjadi alasan bagi kita untuk sombong. Jangan sia – siakan kepercayaan Allah yang dititipkan kepada kita, manusia. Kita diciptakan untuk meraih kemenangan. Setiap hari terdengar lima kali panggilan adzan dan tiap adzan kita dipanggil dua kali untuk meraih kemenangan. Mari kita sambut panggilan tersebut dengan sepenuh hati.
Jadi, siapkah kita berlari mengejar mimpi menjadi reformer sejati?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PUISI KEINDAHAN KARYA EMHA AINUN NADJIB


Al – Baadi
(Maha Pencipta Keindahan)
Emha Ainun Nadjib

Alam pun Cuma bisa diduga kulitnya
Sejarah sibuk mencungkil-cungkil raganya
Beribu kemajuan menjadi fatamorgana
Gagal ditemukan ruhnya

Para seniman tak bisa bikin alam
Tak juga mampu menirunya
Yang mereka sodorkan hanyalah kepalsuan
Yang dibubuhi tanda tangan
Di hadapan-Nya : pupus segala kata

Patung meleleh, gambar hapus dan sirna
Sang penyanyi yang berlagu, tidak mengisahkan-Nya
Melainkan sekedar menguapkan bayang-bayangnya

Selalu hadir Ia
Di dalam dan di luar diri kita
Sedemikian nyata sosok ujud-Nya
Namun hanya Ia jua yang mampu menatap-Nya
Kita tinggal bisu : mengurai langit maya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KARENA KU TAHU ENGKAU BEGITU _ ANDRE HEHANUSA

ku yakin dalam hatiku
kau satu yang ku peluk
kurasa hanya dirimu
yang membuatku rindu

Reff 1:
bila saat nanti kau milikku
ku yakin cintamu
takkan terbagi takkan berpaling
karena ku tahu engkau begitu
karena ku tahu engkau begitu

hingga ku pasti menunggu
selama apapun itu
demi cinta yang kurasakan
yang hanyalah kepadamu

percayalah ku sungguh sungguh
mengatakan semua
yakinkan hatimu kau milikku
karena ku tahu engkau begitu
karena ku tahu engkau begitu

ooo...nananana nanana
ooo...nananana nana

back to Reff 1:

[interlude]

back to Reff 2:

ooo...
karena ku tahu engkau begitu
karena ku tahu engkau begitu

ooo...
karena ku tahu engkau begitu
karena ku tahu engkau begitu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS