RSS

Maqamat dan Ahwal


Maqamat  dan Ahwal

Dipahami dalam konteks perjalanan ruhani.  Ada pula yang memahami bahwa maqam adalah tangga., berarti pendakian.  Keduanya benar, karena tak ada yang mengetahui tempat Allah.

Menurut  abu nashr ash-sarraj (salah satu ulama salaf) :
-          Sebagai kedudukan (ada yang mengahadap ada yang membelakangai, ada yang dekat dan jauh)
-          Tingkatan
-          Ditentukan oleh : kualitas ibadah,perjuangan, pendidikan dan pelatihan ruhani kpd Allah, orientasi kepada Allah(memohon kekuatan, perlindungan, dan pertolongan).
Menurut Al-Qusyairi
-          Sebagai tahapan = tingkatan / tangga
-          Menekankan pada adab. Ada 5 adab seorang hamba kpd Allah :
1.       Menghadap kepada Allah dengan Qalbu (merasakan Allah ada, dekat, dan terlibat). Niat, mengahdap, ikhlas, khusyuk.
2.     Menghadap Allah dalam posisi butuh terhadap Allah.
Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. (fathir:15)
3.       Menghadap dengan istiqomah atau konsisten dan mudawwamah atau berkesinambungan.
4.       Menghadap Allah dengan ‘Abdan Syakuura (wujud syukur).
7. dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(ibrahim :7)
5.       Menghadap Allah dengan tidak pernah merasa sudah tinggi. Menghadap dengan rendah hati..
 (yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunanNya. dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.(an najm : 32)
Menurut Al-Hujwiri :
-          Yakin bahwa kita berada di jalan Allah didukung dengan pemahaman Ilmu.
-          Penuhi hak-hak Allah. Beribadah adalah kewajiban hamba dan hak Allah.
-          Menjaga supaya kita tetap berada dijalan Allah dan tetap memenuhi hak-hak allah.
Hak Allah : di tuhankan, tidak diduakan, tempat bergantung,
Maka akan diraih kekhusyu’an dlm beribadah.
Menurut Al ghazali
Maqam dikaitkan dengan diin atau agama. Tingkatan-tingkatan beragama.
Pilar-pilarnya :
1.    Al ma’aarif = pengetahuan.
-          Alma’aaiful ‘aqliyyah = intelektual. Bersifat kognitif = pengetahuan, pemahaman, pengertian.
-          Al-ma’aariful qalbiyyah = pengetahuan qalbu. Bersifat afektif = Penerapan.
2.    Membangun suasana Hati (ahwaal al quluub) = memperhatikan suasana qalbu, memilih doa yang meyakinkan, istiqomah dalam beribadah.
3.    Perbaikan A’maalus shalihaat. menjadi pelaku utama dalam perbaikan amal positif bagi diri dan orang banyak.
 
Menurut ilmu qayyim az-zawjiyah
Merupakan tahapan. Beragama harus merupakan kesadaran. Kesadaran ada di qalbu. Yang terbaik adalah gabungan dari intelek, emosi dan spiritual.
Maqaamat terbagi 3 tahapan :
1.    Yaqzhah (kesadaran). Dengan kesadaran maka hamba akan beribadah dan dzikrullah. Dzikrullah terbagi 5 :
a.    Dzikir lisan.
b.    Bil fikri. Apa yang diucapkan harus dipikirkan hakikatnya.
c.    Dirasakan. Bil dzauq
d.    Kesadaran bukan hanya saat butuh, harus keadaan spiritual. Kapanpun dimanapun.
e.    Membimbing sikap dan perilaku.
2.    Tafkir (berpikir tentang diri dan Tuhannya).
3.    Musyahadah (menyaksikan Allah dengan bashirah)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar